#uhuk
nganu… karena satu dan lain hal, jadi butuh install WinUSB di Linux Mint 18.2 … #tutupmuka
Jadi langsung saja begini caranya :
#uhuk
nganu… karena satu dan lain hal, jadi butuh install WinUSB di Linux Mint 18.2 … #tutupmuka
Jadi langsung saja begini caranya :
Touchpad laptop saya terlalu sensitif. Senggol dikit langsung move on kemanan-mana…
#kriuk
Setelah nyoba beberapa cara, akhirnya pakai solusi menaikkan parameter touchpad untuk tidak terlalu sensitif, seperti ini :
Continue reading “Cara Mengatasi Masalah Touchpad Sensitif di Linux Mint”
Akhirnya, pakai Solid State Drive (SSD) juga…
Hasil diracuni Rizki.id -_-
Jadilah ganti hardisk ke Samsung 850 evo 250 GB dan sekalian nambah RAM jadi 12 Gb (4 + 8 Gb)…. *menatap sedih dompet*
Tapi syukurlah, semua terbayar dengan peningkatan performa yang sangat signifikan. Booting dan membuka aplikasi sekarang hitungannya dalam kejapan mata, kalo sebelumnya dalam hari…. #wohoho #tapilebay
File asli dapat diunduh di : Softpedia
Atau kalo semisal di sana sudah tidak ada bisa diunduh di sini
Setelah diunduh, buka Terminal dari folder tempat unduhan XnConvert tadi, kemudian jalankan perintah :
sudo dpkg -i XnConvert-linux-x64.deb
sudo apt-get -f install
Demikian.
[sumber]
Berawal dari ide untuk menyimpan data terpusat di kantor Desa Melung. Selain itu juga untuk meminimalisir data rusak karena virus, juga sebagai backup. Dipilihlah teknologi komputasi awan (cloud computing), dengan aplikasi Owncloud.
Jadilah, ada 1 komputer yang digunakan sebagai server lokal (tentunya dengan hardisk berkapasitas lega). Server ini diinstal Owncloud, kemudian masing-masing Perangkat Desa, mendapat akun. Kemudian mereka bisa menyimpan data, berbagi data dari komputer dan ponsel pintar masing-masing. Komputer klien, apapun Sistem Operasinya, tidak perlu diinstal Owncloud.
Continue reading “Install Owncloud dan Setting Sederhana di Ubuntu”
Masih seputar Elementary OS. Defaultnya distro turunan Ubuntu ini tidak menyertakan LibreOffice. Untuk install LibreOffice di Ubuntu dan Elementary OS (dan derifatif lainnya), tentu saja akan lebih mudah kalau sudah tersedia PPA-nya.
Karena akan menjadi singkat seperti ini :
Continue reading “Install LibreOffice lewat PPA di Ubuntu dan Turunannya”
Bermula dari tweet kawan lama, GadgetBoi, yang selalu mengabarkan apapun yang keren-keren kalau Elementary OS “Loki” sudah tersedia.
Tentu saja, langsung fresh install “Loki”. Ternyata ada beberapa catatan setelah install saudara Thor ini :
Continue reading “sudo: add-apt-repository: command not found”
Untuk waktu yang kekinian dengan ragam distro, modem Huawei (bahkan saya sudah lupa seri modemnya) yang saya pakai selalu langsung dikenali oleh distro-distro tersebut. Memang demikianlah seharusnya.
Tapi entah kenapa di Ubuntu terkini (Ubuntu 16.04), modem Huawei tersebut cuma muncul di hasil $ lsusb
tanpa benar-benar terdetek oleh si Xenial Xerus. Otomatis modem Huawei belum bisa buat koneksi internet di Ubuntu 16.04 ini.
Dimulailah ritual untuk mencari referensi untuk mengatasi masalah ini. Setelah banyak pusing, begini hasilnya :
Continue reading “Masalah Koneksi Internet Modem Huawei di Ubuntu 16.04”